Selasa, 20 Desember 2016

Analisis Novel Dia adalah Dilanku 1990



DILAN
Dia adalah Dilanku 1990
Identitas buku 
Judul                        : Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
Penulis                     : Pidi Baiq
Penerbit                   : Pastel Books
Genre                        : Romance
Tahun terbit            : 2014
Jumlah halaman    : 348 halaman
Harga                       : Rp. 59.000,00

Analisa novel
Novel Dia Dilanku 1990
Novel ini bercerita tentang perjalanan kisah cinta Milea dan Dilan. . Miela adalah siswi baru, pindahan dari jakarta, ia ikut ke Bandung karena ayahnya yang berprofesi sebagai TNI itu ditugaskan di Bandung. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Dilan.

Novel ini juga memiliki banyak tokoh dengan karekter yang berbeda-beda. Tokoh utamanya adalah Milea dan Dilan. Milea adalah cewek cantik dan juga teman sekolah Dilan yang akhirnya menjadi pacarnya Dilan. Kemudian Dilan. Dilan adalah sosok cowok yang sangat beda dengan cowok cowok lainnya. Dilan adalah sosok cowok remaja kelas dua SMA yang memiliki karakter diri yang otentik. Kita akan menemukan sososk Ali Topan saat mengetahui Dilan adalah anggota geng motor, menjadi salah satu “jagoan” sekolah, tapi otaknya cerdas.
Ia selalu juara satu dalam kelasnya, rebel namun cerdas, memiliki jiwa revolusioner. Dia juga orang yang humoris, dan juga iseng. Contohnya pada saat ia pertama kali bertemu dengan Milea
D : Selamat pagi
M : Pagi
D : Kamu Milea ya??
M : Eh, Iya
D : Boleh gak aku ramal ??
M : Ramal ??
D : Iya. Nanti kita akan bertemu di kantin
Dan juga satu lagi kata katanya saat ia bertemu dengan Milea di sekolah
D : Milea, kamu cantik
M : makasih
D : Tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau nanti sore. Tunggu aja.
Itu adalah cara dilan untuk mencuri hatinya Milea. Cara yang tidak lazim, namun memiliki kesan tersendiri oleh Milea.
Dilan adalah penikmat karya-karya sastra, koran Tempo dan pengagum tokoh-tokoh revolusioner. Ia orang yang unik, ia memiliki gaya romantisnya tersendiri. Dilan Pernah mengirimkan surat kepada Milea yang berisi undangan untuk hadir kesekolah setiap hari.
Di hari ulang tahun Milea, Dilan telat memberi ucapan selamat, namun kado darinya adalah yang paling Milea senangi yaitu buku TTS bercover model China yang semua TTS-nya telah diisi oleh Dilan. Dalam hadiah tersebut ada tulisan yang berbunyi “Aku sayang kamu. Aku tidak mau kamu pusing karena harus mengisinya.
Itu adalah cara Dilan menunjukkan cintanya kepada Milea, sangat mengejutkan. Mengejutkan dan membuat heran, tapi selalu berhasil membuat Miela tersipu. Aksi Dilan dalam menitipkan cokelat pada pedang-pedagang yang melewati rumah Miela juga selalu membuat Miela merasa diistimewakan. Dilan sangat ahli dalam mengatur suasana supaya lebih baik. Dilan sangat membela Miela. Saat seorang kawan Dilan yang sama-sama merupakan anggota geng motor menampar Milea, langsung saja Dilan berkelahi dengan kawannya itu.
Ada juga tokoh tokoh lainnya yaitu ada Nandan si anak basket, ia juga keren dan baik pada Milea. Kemudian  Anhar. Ia adalahi ketua geng motor, Kang Adi mahasiswa ITB yang merupakan guru privatnya Milea iya juga menyukai Milea, dan Beni, yaitu pacarnya yang bersekolah di jakarta. Beni adalah orang yang sangat setia namun ia sangat kasar dan egois.

Dalam novel ini sudut pandang yang digunakan Milea(si penulis) adalah pelaku utama atau tokoh utama.
 Cerita ini berlatar pada tahun 1990 an. Semuanya masih sangat sederhana, remaja tahun 1990 sangat senang beraktivitas dengan jalan-jalan berkeliling kota.
Dalam novel ini latar tempat yang lebih di perlihatkan hanyalah bertempatkan di sekolah, warung bu Eem (tempat nongkrong Dilan dan gang motornya, rumah Milea dan rumah Dilan. Sebenarnya bukan itu saja, ada beberapa nama nama jalan di bandung pada waktu itu seperti Bumi, Mars, Pluto, dan planet planet lainnya, namun semua itu tidak di gambarkan secara detail.

Konflik dalam novel ini mulai terlihat saat Milea di taksir oleh banyak cowok karena kecantikannya, seperti Kang Adi yang merupakan guru privatnya Milea. Dan konflik dalam cerita ini juga dimulai karena Dilan adalah anak gang motor jadi banyak permasalahan yang menghampiri dilan dan anggota gangnya yang lain. Hingga suatu hari sekolah Dilan di serang oleh gang motor dari sekolah lainnya. Dan konflik ini Juga berawal dari kehadiran Beni, yang merupakan pacar Milea yang berada di Jakarta, ia menyusul Milea ke Bandung.

Novel ini menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun sangat berkesan. Susunan kalimatnya berputar putar, namun mengandung unsur filosofis dalam kesederhanaan diksinya.

Dalam novel ini setidaknya ada tiga hal yang sangat kita rindukan. Yang pertama novel ini akan mengingatkan kita pada masa masa SMA. Kita di hadapkan pada suasana persekolahan seperti situasi saat jam istirahat, nongkrong di kantin, bandel pada waktu upacara, dan juga pada seorang guru yang sok jagoan.
Yang kedua adalah masa masa jatuh cinta, novel ini menceritakan perjalanan cinta Milea dan Dilan dari nol sampai ke tahap yang paling indah yaitu jadian. Kronologi kejadian yang di ceritakan dalam novel ini sebagian besar dari kita pernah mengalaminya. Masa masa yang begitu indah dengan romansa yang begitu romantis dengan  kekonyolan kekonyolan yang ada.
Ketiga, Yang menjadi pandangan tersendiri dari novel Dilan ini adalah nuansa 90an. Buku ini adalah mesin waktu yang mengajak kita untuk melihat kembali bagaimana pacaran tanpa ponsel dan hanya mengandalkan telepon rumah serta betapa sakralnya surat cinta.


2 komentar: